portal informasi 2022

Download Mp3 Lagu Rhoma Irama Terbaik Dari Album Terpopuler

Download Mp3 Lagu Rhoma Irama Terbaik Dari Album Terpopuler
Download Mp3 Lagu Rhoma Irama Terbaik Dari Album Terpopuler

Dijuluki ‘Raja Dangdut’, Rhoma Irama masih dianggap sebagai salah satu seniman paling penting yang membantu membentuk dan menyajikan dangdut modern kepada khalayak luas Indonesia.


Dengan aransemen musik unik yang menggabungkan dangdut dengan sedikit rock, Rhoma Irama membawakan lagu-lagu gres yang membuatnya tetap terkenal dan relevan di luar ketenarannya di tahun 1990-an.


Albumnya tersebar luas di seluruh Indonesia, bersama dengan banyak film yang dibintanginya. Juga dikenal sebab karisma keagamaan dan politiknya, Rhoma Irama sering memberikan pesan agama melalui karya-karyanya.


Berikut kumpulan MP3 lagu Rhoma Irama terbaik dari album paling terkenal sepanjang masa.



8 Aplikasi Untuk Download Lagu MP3 dari Smartphone!



🎧 Khusus pengguna HP : Tekan Listen in Browser untuk memutar musik mp3.


▹ Lihat : Cara Download Koleksi Lagu MP3 Dibawah ini



1. Ani



Ani, Ani

Sungguh saya tahu kau rindu padaku

Ani, Ani

Engkau juga tahu ku rindu padamu

Tetapi untuk sementara biarlah berpisah

Ku pergi sebab terpaksa demi cita-cita

Ani, Ani

Tabahkan hatimu, saya juga rindu


Reff:

Ini semua saya lakukan demi cinta

Cintaku kepadamu, Ani, cinta yang suci

Nanti bila sudah tercapai cita-cita

Baru saya akan kembali padamu, Ani


Sabarlah sayang, tunggu ku pulang

Sabarlah sayang, tunggu ku pulang


Ani, Ani

Sungguh aku…


2. Bahtera Cinta



Beredar sang bumi mengitari matahari

Merangkaikan waktu tahun-tahun berlalu

Namun cintaku tak ‘kan pernah berubah

Masa demi masa

Kita berdua tak ‘kan pernah berpisah

Baur dalam cinta


Berlayar perahu mengharungi samudera

Mencapai tujuan nun di pantai harapan


Badai dan gelombang yang tiba merintang

Tak ‘kan merubah haluan cita-cita


Padamu nakhoda kutambatkan cinta

Bawalah daku ke pulau bahagia


Beredar sang bumi mengitari matahari

Merangkaikan waktu tahun-tahun berlalu

Namun cintaku tak ‘kan pernah berubah

Masa demi masa


Kita berdua tak ‘kan pernah berpisah

Baur dalam cinta


Berlayar perahu mengharungi samudera

Mencapai tujuan nun di pantai harapan


3. Begadang



Begadang jangan begadang

Kalau tiada artinya

Begadang boleh saja

Kalau ada perlunya


Begadang jangan begadang

Kalau tiada artinya

Begadang boleh saja

Kalau ada perlunya


Kalau terlalu banyak begadang

Muka pucat sebab darah berkurang

Bila sering kena angin malam

Segala penyakit akan gampang datang

Darilah itu sayangi badan

Jangan begadang setiap malam


Begadang jangan begadang

Kalau tiada artinya

Begadang boleh saja

Kalau ada perlunya


Kalau terlalu banyak begadang

Muka pucat


4. Camelia



Camelia, Camelia

Camelia, Camelia

Kau gadis yang malang penuh penderitaan

Tabahkan hatimu itu hanya cobaan

Camelia, Camelia

Camelia, Camelia


Kau dilahirkan ke dunia membawa derita duka

Kau dilahirkan ke dunia dengan aneka derita

Tetapi senyumlah coba senyumlah

Dalam menghadapi semua duka


Camelia, Camelia

Camelia, Camelia

Lupakanlah itu beban penderitaan

Hadapkan wajahmu menjelang masa depan

Camelia, Camelia

Camelia, Camelia


Camelia, Camelia

Camelia, Camelia

Lupakanlah itu beban penderitaan

Hadapkan wajahmu menjelang masa depan

Camelia, Camelia


5. Cuma Kamu



Cuma kau sayangku di dunia ini

Cuma kau cintaku di dunia ini


Tanpa kau sunyi kurasa dunia ini

Tanpa kau hampa kurasa dunia ini


Cuma kau sayangku di dunia ini

Cuma kau cintaku di dunia ini


Tiada kalimat sanggup melukiskan

Betapa cintaku kepada dirimu

Tiada menyerupai sebagai umpama

Betapa sayangku kepada dirimu


Itu sanggup kurasa dari belai tanganmu

Itu sanggup kurasa dari pandang matamu


6. Darah Muda



Darah muda darahnya para remaja

Yang selalu merasa gagah

Tak pernah mau mengalah

Masa muda masa yang berapi-api

Yang maunya menang sendiri

Walau salah tak perduli

Darah muda


Biasanya para remaja

Berpikirnya sekali saja

Tanpa menghiraukan akibatnya

Wahai mitra para remaja

Waspadalah dalam melangkah

Agar tidak menyesal akhirnya


Darah muda darahnya para remaja

Yang selalu merasa gagah

Tak pernah mau mengalah

Darah muda


7. Dawai Asmara



Dawai asmara bergetar syahdu

Mengalunkan senandung rindu

Belaian mesra membuai jiwa

Tak terlukiskan bahagia


Hanyut dalam gelora cinta

Hanyut di dalam suka cita

Tenggelam dalam madu cinta

Tenggelam di dalam bahagia


Dawai asmara bergetar syahdu

Mengalunkan senandung rindu

Belaian mesra membuai jiwa

Tak terlukiskan bahagia


Syair para pujangga mengabadikan cinta

Hati para cukup umur niscaya tersentuh cinta

Ada yang lembut dan manja, Cinta menciptakan terlena

Ada kala bergelora, Bak debur ombak samudera


Pesona cinta menggapai sukma

Menjanjikan sejuta indah

Terbit selera tergugah jiwa

‘Tuk menyemaikan benih cinta


Semoga putik ‘kan berbunga

Semoga panggil ‘kan berjawab

‘Ku ingin hidup dengan cinta

‘Ku ingin selalu bersamanya


Pesona cinta menggapai sukma

Menjanjikan sejuta indah

Terbit selera tergugah jiwa

‘Tuk menyemaikan benih cinta



8. Gelandangan



Kering sudah rasanya air mataku

Terlalu banyak sudah yang tertumpah

Menangis menyesali jelek nasibku

Nasib jelek seorang tunawisma


Langit sebagai atap rumahku

Dan bumi sebagai lantainya

Hidupku menyusuri jalan

Sisa orang yang saya makan


Langit sebagai atap rumahku

Dan bumi sebagai lantainya

Hidupku menyusuri jalan

Sisa orang yang saya makan


Jembatan menjadi daerah perlindungan

Dari terik matahari dan hujan

Begitulah nasib yang saya alami

Entah hingga kapan hidup begini


Hm-hm-hm-hm-hm-hm-hm hm-hm-hm


9. Judi



Judi (judi), menjanjikan kemenangan

Judi (judi), menjanjikan kekayaan

Bohong (bohong), kalaupun kau menang

Itu awal dari kekalahan

Bohong (bohong), kalaupun kau kaya

Itu awal dari kemiskinan


Judi (judi), meracuni kehidupan

Judi (judi), meracuni keimanan

Pasti (pasti), sebab perjudian

Orang malas dibuai harapan

Pasti (pasti), sebab perjudian

Perdukunan ramai menyesatkan


Yang beriman sanggup jadi murtad, apalagi yang awam

Yang menang sanggup menjadi jahat, apalagi yang kalah

Yang kaya sanggup jadi melarat, apalagi yang miskin

Yang senang sanggup jadi sengsara, apalagi yang susah

Uang judi najis tiada berkah


Uang yang pas-pasan karuan buat makan

Itu cara sehat ‘tuk sanggup bertahan

Uang yang pas-pasan karuan ditabungkan

Itu cara sehat ‘tuk jadi hartawan


Apa pun nama dan bentuk judi

Semuanya perbuatan keji

Apa pun nama dan bentuk judi

Jangan lakukan dan jauhi


Judi


10. Kata Pujangga



Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga

Hai begitulah kata para pujangga

Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga

Hai begitulah kata para pujangga

Aduhai begitulah para pujangga

Taman suram tanpa bunga


Ada yang dicinta ulet bekerja

Entah apa entah siapa

Karena cinta jiwa gairah

Tanpa cinta hidup pun hampa


Ternyata amat utama adanya cinta

Hai begitulah kata para pujangga

Aduhai begitulah para pujangga

Tapi jangan cinta buta


Soal cinta soal kita

Cinta kebutuhan manusia

Siapa saja memerlukannya

Karena cinta punya daya


Ternyata amat utama adanya cinta

Hai begitulah kata para pujangga

Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga

Hai begitulah kata para pujangga

Aduhai begitulah para pujangga


Yee… ha! Yeh!


11. Keramat



Hai manusia, hormati ibumu

Yang melahirkan dan membesarkanmu


Darah dagingmu dari air susunya

Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya

Dialah insan satu-satunya

Yang menyayangimu tanpa ada batasnya


Doa ibumu dikabulkan Tuhan

Dan kutukannya jadi kenyataan

Ridla Ilahi sebab ridlanya

Murka Ilahi sebab murkanya


Bila kau sayang pada kekasih

Lebih sayanglah pada ibumu

Bila kau patuh pada rajamu

Lebih patuhlah pada ibumu


Bukannya gunung daerah kau meminta

Bukan lautan daerah kau memuja


Bukan pula dukun daerah kau menghiba

Bukan kuburan daerah memohon doa

Tiada keramat yang ampuh di dunia

Selain dari doa ibumu jua


12. Malam Terakhir



Malam ini malam terakhir bagi kita

Untuk mencurahkan rasa rindu di dada

Esok saya akan pergi usang kembali

Kuharapkan semoga engkau sabar menanti


Esok saya akan pergi usang kembali

Kuharapkan semoga engkau sabar menanti

Aku akan sabar menanti kembali

Selamat jalan dan hingga jumpa lagi


Esok kita akan berpisah

Tentu hari-hari kan jadi sunyi

Esok kita akan berpisah

Tentu hari-hari kan jadi sunyi

Semakin usang kita berpisah

Semakin mesra untuk berjumpa


Malam ini malam terakhir bagi kita

Untuk mencurahkan rasa rindu di dada

Kita akan berjumpa di dikala bahagia

Di dikala malam pesta perkawinan kita


Mengapa… Mengapa hatiku berdebar-debar

Seakan-akan ku ragu

Untuk merelakan kepergianmu kasih


Mengapa… Mengapa hatiku berkata-kata

Seakan-akan berbisik

Bahwa kita tidak akan berjumpa lagi


Kepergianku hanya untuk kembali

Kita berpisah untuk berjumpa lagi

Kecuali bila Tuhan menghendaki

Tentu saja kita harus rela hati

Karena kehendak-Nya itu yang terjadi


13. Penasaran



Kalau belum sanggup saya mendapatkan

Oh gadis cantik yang menjadi rebutan

Sungguh mati saya jadi penasaran

Sampai mati pun akan kuperjuangkan


Memang beliau yang paling manis

Di antara gadis yang manis

Aku pun tak merasa heran

Kalau beliau jadi rebutan


Sungguh mati saya jadi penasaran

Sampai mati pun akan kuperjuangkan


Semua orang absurd padanya

Semua orang berlomba-lomba

Untuk menerima kasih-sayangnya

Bermacam-macam cara pun dilakukan

Tidak ubahnya mirip perlombaan


Kalau saya belum sanggup mendapatkan

Oh gadis cantik yang menjadi rebutan

Sungguh mati saya jadi penasaran

Sampai mati pun akan kuperjuangkan


14. Pertemuan



Pertemuan yang kuimpikan sekarang jadi kenyataan

Pertemuan yang kudambakan ternyata bukan khayalan

Sakit sebab perpisahan sekarang telah terobati

Kebahagiaan yang hilang sekarang kembali lagi


Pertemuan yang kuimpikan sekarang jadi kenyataan

Pertemuan yang kudambakan ternyata bukan khayalan


Rindu yang selama ini sudah membeku

Mencair diterpa cinta dalam senandung


Cinta yang selama ini sudah menggunung

Tercurah sudah penuh dengan kemesraan


Tak ingin lagi berpisah

Cukup sekali berpisah

Tak ingin lagi merana

Cukup sekali merana



15. Piano



Pria:

Piano, mari main piano


Wanita:

Piano, mari main piano


Duet:

Menyanyi diiringi dengan piano

Menari diiringi dengan piano


Piano, mari main piano

Piano, mari main piano


Wanita:

Pak Guru


Pria:

Hm-hm?


Wanita:

Not ini apa namanya


Pria:

Yang mana?

Oh itu


Pria:

Re-la-la-fa-la-la-re


Wanita:

Pak Guru, yang ini apa namanya


Pria:

Yang mana lagi?

Oh


Pria:

Mi-do-do-sol-do-do-mi


Wanita:

Pak Guru, sekarang saya sudah tahu

Sekarang beri pelajaran baru


Pria:

Memang kau muridku yang nomor satu

Yang kusayangi selama hidupku


Wanita:

Pak Guru


Pria:

Hm?


Wanita:

Not ini apa namanya


Pria:

Coba yang mana?

Oh


Pria:

Re-la-la-fa-la-la-re


Wanita:

Pak Guru, yang ini apa namanya


Pria:

Yang mana?

Oh itu


Pria:

Mi-do-do-sol-do-do-mi


16. Syahdu



Pria:

Bila kau di sisiku hati rasa syahdu

Satu hari tak bertemu hati rasa rindu

‘Ku yakin ini semua perasaan cinta

Tetapi hatiku malu untuk menyatakannya


Bila kau di sisiku hati rasa syahdu

Satu hari tak bertemu hati rasa rindu


Pria:

Bila cintaku terbalas oh senang sekali

Tapi bila tak terbalas ‘ku tak sakit hati

Karena saya menyadari siapa ‘ku ini

Tak mungkin bagi dirimu menyintai diriku

Namun senang hatiku

Bila selalu bersamamu


Wanita:

Cintamu sudah terbalas semenjak usang sekali

Tapi kupendam selalu oh di lubuk hati

Ucapanmu yang kutunggu telah kudengar sendiri

Terimalah oh sayangku cinta pertama ini

Kini senang hatiku

Karena selalu bersamamu


Wanita:

Bila kau di sisiku hati rasa syahdu

Satu hari tak bertemu hati rasa rindu

‘Ku yakin ini semua perasaan cinta

Tetapi hatiku malu untuk menyatakannya


Duet:

Bila kau di sisiku hati rasa syahdu

Satu hari tak bertemu hati rasa rindu


17. Tabir Kepalsuan



Ternyata hatimu buta

Buta sebab tabir kepalsuan


Kucoba untuk tidak putus asa

Membuka mata hatimu

Kucoba menguakkan tabir

Penghalang cintamu dan cintaku


‘Ku tahu kau terjerat dan terbenam

Dalam kepalsuan

Cinta tak sanggup lagi membedakan

Siapa dan yang mana


Wahai angin pengembara

Terbangkan tirai penghalang di hatinya

Agar mencicipi getarannya jiwa

Wahai burung duta suara

Dendangkan lagu untuknya wacana cinta

Agar acuh akan hatiku yang lara


Apakah belum juga kau mengerti

Atau memang tiada cinta lagi


Telah kupaparkan segalanya padamu

Siapa diriku

Kini kuserahkan kepadamu untuk

Menentukan sikapmu

‘Kan kuterima itu walaupun hati

Pedih dan merana

Karena ‘ku tahu tak seorang pun bisa

Memaksakan cinta


Oh, oh, oh, oh


18. Kata Pujangga



Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga

Hai begitulah kata para pujangga

Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga

Hai begitulah kata para pujangga

Aduhai begitulah para pujangga

Taman suram tanpa bunga


Ada yang dicinta ulet bekerja

Entah apa entah siapa

Karena cinta jiwa gairah

Tanpa cinta hidup pun hampa


Ternyata amat utama adanya cinta

Hai begitulah kata para pujangga

Aduhai begitulah para pujangga

Tapi jangan cinta buta


Soal cinta soal kita

Cinta kebutuhan manusia

Siapa saja memerlukannya

Karena cinta punya daya


Ternyata amat utama adanya cinta

Hai begitulah kata para pujangga

Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga

Hai begitulah kata para pujangga

Aduhai begitulah para pujangga


Yee… ha! Yeh!


19. Kehilangan



Kalau sudah tiada gres terasa

Bahwa kehadirannya sungguh berharga


Sungguh berat saya rasa kehilangan dia

Sungguh berat saya rasa hidup tanpa dia


Kalau sudah tiada gres terasa

Bahwa kehadirannya sungguh berharga


‘Ku tahu rumus dunia semua harus berpisah

Tetapi kumohon tangguhkan, tangguhkanlah

Bukan saya mengingkari apa yang harus terjadi

Tetapi kumohon kuatkan, kuatkanlah


▹ Lihat juga: Kumpulan Mp3 Lagu Rhoma Irama dalam bentuk Playlist


Advertisement

Iklan Sidebar